Wednesday, 8 June 2016

Pemerolehan Pendidikan Sebagai Moralitas Anak Bangsa



Pada postingan saya yang berjudul “pendidikan tak sejajar dengan moral” terlihat jelas bahwa pendidikan formal tidaklah cukup dalam membenahi moral anak bangsa yang begitu miris seperti saat ini. Karena hal penting yang mempengaruhi moral anak bangsa adalah lingkungan sekitarnya, maka suatu pendidikan yang diperoleh dari pendidikan formal tidak cukup untuk membangun moralitas anak bangsa melainkan dengan pengaruh pergaulan yang positif serta pengawasan dari orang sangat membantu dalam membenahi moral anak bangsa.

Pada kesempatan saya kali ini ingin mencoba mengartikan suatu makna dari sebuah pendidikan formal, informal dan nonformal untuk menjadikan moral anak bangsa manjadi harga mati.
Dewasa ini, bukan lagi seorang pelajar berlomba-lomba meraih suatu penghargaan sekolah atau menjadi siswa yang teladan, justru kebanyakan dari para pelajar kususnya di Jakarta mereka lebih suka mencari musuh antar sekolah yang mengakibatkan tawuran besar antar sekolah. apakah hal tersebut dapat dikatakan bahwa moral anak bangsa baik? jika penerus bangsa tidak mempunyai moral, apa jadinya bangsa ini ke depan?

Pada masalah tersebut berkenaan dengan pendidikan formal, informal maupun non formal jelas terlihat bahwa mereka tidak mendapatkan pendidikan yang positif. Jika dalam pendidikan formal atau dari sekolah, mungkin mereka sering diberikan pemahaman mengenai makna dari suatu pendidikan. akan tetapi apa yang telah mereka peroleh pada pendidikan informal maupun nonformal. Bisa saja dalam lingkungan keluarga mereka mempunyai problem entah kasih sayang yang kurang diberikan oleh orang tua, entah broken home yang pasti hal tersebut pun mempengaruhi pula atau berdampak pada lingkungan sekitar yaitu pendidikan nonformal yang diperolehnya akan baik dengan teman sebaya ataupun masyarakat yang kemungkinan besar limgkungan itu bukan lingkungan yang baik.

Berangkat dari persoalan tersebut, maka perlu ditingkatkannya moralitas anak bangsa sebagai generasi penerus bangsa yang baik kususnya melalui pendidikan informal dan nonformal kalau pendidikan formal mungkin di situ ada seorang guru yang berperan sebagai seorang pendidik dan sudah menjadi tanggung jawab beliau untuk mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan moral pelajar. Dalam lingkup sosial, seorang anak harus memiliki kepribadian yang sosialis, seperti suka membantu dan bergotong royong dalam hal bahu membahu agar mentalitas seorang anak dapat terbentuk dan itu pun bergantung pada didikan moral dari orang tuanya yaitu pendidikan informal yang sekiranya ikut mendorong dan memotivasi anak. Dari hal tersebut secara tidak langsung seorang anak memliki moral yang baik dengan memanfaatkan pendidikan moral yang diperoleh melalui pendidikan informal maupun dan nonformal.



Terima kasih sudah berkunjung. Jika ada salah kata, saya mohon maaf dan silakan kirimkan komentar kritikan serta saran yang bersifat membangun. :)

No comments:

Post a Comment